★ janganbersedih68.blogspot.com
Tengoklah kanan kiri, tidakkah Anda menyaksikan betapa banyaknya orang
yang sedang mendapat cobaan, dan betapa banyaknya orang yang sedang tertimpa
bencana? Telusurilah, di setiap rumah pasti ada yang merintih, dan setiap pipi
pasti pernah basah oleh air mata.
Sungguh, betapa banyaknya penderitaan yang terjadi, dan betapa banyak
pula orang-orang yang sabar menghadapinya. Maka Anda bukan hanya satu-satunya
orang yang mendapat cobaan. Bahkan, mungkin saja penderitaan atau cobaan Anda
tidak seberapa bila dibandingkan dengan cobaan orang lain. Berapa banyak di
dunia ini orang yang terbaring sakit di atas ranjang selama bertahun-tahun dan
hanya mampu membolak balikkan badannya, lalu merintih kesakitan dan menjerit
menahan nyeri.
Berapa banyak orang yang dipenjara selama bertahun-tahun tanpa pernah
dapat melihat cahaya matahari sekalipun, dan ia hanya mengenal jeruji'jeruji
selnya. Berapa banyak orang tua yang harus kehilangan buah hatinya, baik yang
masih belia dan lucu-lucunya, atau yang sudah remaja dan penuh harapan. Betapa
banyaknya di dunia ini orang yang menderita, mendapat ujian dan cobaan, belum
lagi mereka yang harus setiap saat menahan himpitan hidup.
Kini, sudah tiba waktu Anda untuk memandang diri Anda mulia bersama
mereka yang terkena musibah dan mendapat cobaan. Sudah tiba pula waktu Anda
untuk menyadari bahwasanya kehidupan di dunia ini merupakan penjara bagi
orang-orang mukmin dan tempat kesusahan dan cobaan. Di pagi hari, istana-istana
kehidupan penuh sesak dengan penghuninya, namun menjelang senja istana-istana
itu ambruk menjadi reruntuhan. Mungkin saat ini kekuatan masih prima, badan
masih sehat, harta melimpah, dan keturunan banyak jumlahnya. Namun dalam
hitungan hari saja semuanya bisa berubah : jatuh miskin, kematian datang secara
tibatiba, perpisahan yang tak bisa dihindarkan, dan sakit yang tiba-tiba menyerang.
“Dan, telah nyata
bagimu bagaimana Kami berbuat terhadap mereka dan telah Kami berikan kepadamu
beberapa perumpamaan.” (QS. Ibrahim: 45)
Sebaiknya Anda mempersiapkan diri sebagaimana kesiapan seekor unta
berpengalaman yang akan mengiringi Anda menyeberangi padang sahara. Bandingkan
penderitaan Anda dengan penderitaan orang-orang di sekitar Anda dan orang-orang
sebelum Anda, niscaya Anda akan sadar bahwa Anda sebenarnya lebih beruntung
dibanding mereka. Bahkan, Anda akan merasakan bahwa penderitaan Anda itu
hanyalah duri-duri kecil yang tak ada artinya. Maka, panjatkan segala pujian
kepada Allah atas semua kebaikan-Nya itu, bersyukurlah kepada-Nya atas semua
yang diberikan kepada
Anda, bersabarlah atas semua yang diambil-Nya, dan yakinilah kemuliaan Anda
bersama orang-orang menderita di sekitar Anda.
Banyak
suri tauladan Rasulullah s.a.w. yang perlu Anda contob. Syahdan, beliau pernah
dilempar kotoran unta oleh orang-orang kafir Makkah, kedua kakinya dicederai
dan wajahnya mereka lukai. Dikepung dalam suatu kaum beberapa lama hingga
beliau hanya dapat makan dedaunan apa adanya saja, diusir dari Makkah, dipukul
gerahamnya hingga retak, dicemarkan kehormatan isterinya, tujuh puluh
sahabatnya terbunuh, dan seorang putera serta sebagian besar puterinya
meninggal dunia pada saat beliau sedang senang-senangnya membelai mereka.
Bahkan, karena terlalu laparnya, beliau pernah mengikatkan batu di perutnya
untuk menahan lapar.
Beliau
pernah pula dituduh sebagai seorang penyair (bukan penyampai wahyu Allah),
dukun, orang gila dan pembohong. Namun, Allah melindunginya dari semua itu. Dan
semua hal tadi merupakan cobaan yang harus beliau hadapi dan penyucian jiwa
yang tiada tara dan tandingannya. Sebelum itu, Nabi Zakariya dibunuh kaumnya,
Nabi Yahya dijagal, Nabi Musa diusir dan dikejar-kejar, dan Ibrahim dibakar.
Cobaan-cobaan itu juga menimpa para khalifah dan pemimpin kita; Umar r.a.
dilumuri dengan darahnya sendiri, Utsman dibunuh diam-diam, dan Ali ditikam
dari belakang. Dan masih banyak lagi para pemimpin kita yang juga harus menerima
punggungnya penuh bekas cambukan, dijebloskan ke dalam penjara, dan juga
dibuang ke negari lain.
Oleh : DR Aid Al Qarni