★
janganbersedih68.blogspot.com
Kejujuran itu kekasih Allah. Keterusterangan merupakan
sabun pencuci hati. Pengalaman itu bukti. Dan seorang pemandu jalan tak akan
membohongi rombongannya. Tidak ada satu pekerjaan yang lebih melegakan hati dan
lebih agung pahalanya, selain berdzikir kepada Allah.
“Karena itu,
ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS. Al-Baqarah :
152)
Berdzikir kepada Allah adalah surga Allah di bumi-Nya.
Maka, siapa yang tak pernah memasukinya, ia tidak akan dapat memasuki surga-Nya
di akhirat kelak. Berdzikir kepada Allah merupakan penyelamat jiwa dari pelbagai
kerisauan, kegundahan, kekesalan dan goncangan. Dan dzikir merupakan jalan
pintas paling mudah untuk meraih kemenangan dan kebahagian hakiki. Untuk
melihat faedah dan manfaat dzikir, coba perhatikan kembali beberapa pesan wahyu
Ilahi. Dan cobalah mengamalkannya pada hari-hari Anda, niscaya Anda akan
mendapatkan kesembuhan.
Dengan berdzikir kepada Allah, awan ketakutan, kegalauan, kecemasan
dan kesedihan akan sirna. Bahkan, dengan berdzikir kepada-Nya segunung tumpukan
beban kehidupan dan permasalahan hidup akan runtuh dengan sendirinya. Tidak
mengherankan bila orang-orang yang selalu mengingat Allah senantiasa bahagia
dan tenteram hidupnya. Itulah yang memang seharusnya terjadi. Adapun yang
sangat mengherankan adalah bagaimana orang-orang yang lalai dari berdzikir
kepada Allah itu justru menyembah berhala-berhala dunia.
Padahal : “Berhala-berhala)
itu mati tidak hidup dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah
penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.” (QS. An-Nahl : 21)
Wahai orang yang mengeluh karena sulit tidur, yang menangis
karena sakit, yang bersedih karena sebuah tragedi, dan yang berduka karena suatu
musibah, sebutlah nama-Nya yang kudus! Betapapun : “Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut
disembah)?” (QS. Maryam : 65)
Semakin banyak Anda mengingat Allah, pikiran Anda akan
semakin terbuka, hati Anda semakin tenteram, jiwa Anda semakin bahagia, dan nurani
Anda semakin damai sentausa. Itu, karena dalam mengingat Allah terkandung
nilai-nilai ketawakalan kepada-Nya, keyakinan penuh kepada-Nya, ketergantungan
diri hanya kepada-Nya, kepasrahan kepada-Nya, berbaik sangka kepada-Nya, dan
pengharapan kebahagiaan dari-Nya. Dia senantiasa dekat ketika si hamba berdoa
kepada-Nya, senantiasa mendengar ketika diminta, dan senantiasa mengabulkan
jika dimohon. Rendahkan dan tundukkan diri Anda ke hadapan-Nya, lalu sebutlah
secara berulang-ulang nama-Nya yang indah dan penuh berkah itu dengan lidah
Anda sebagai pengejawantahan dari ketauhidan, pujian, doa, permohonan dan
permintaan ampunan Anda kepada-Nya.
Dengan begitu, niscaya Anda mendapatkan berkat kekuatan dan
pertolongan
dari-Nya akan mendapatkan kebahagiaan, ketenteraman,
ketenangan,
cahaya
penerang dan kegembiraan. Dan : “Karena itu Allah memberikan kepada mereka
pahala di dunia, dan pahala yang baik
di akhirat.” (OS. Ali 'Imran:
148)Oleh : DR Aid Al Qarni