★ janganbersedih68.blogspot.com
Wahai
manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, setelah begadang
ada tidur pulas, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap yang hilang pasti
ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan,
dan setiap kegelapan akan terang benderang.
[Mudah-mudahan
Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya) atau sesuatu keputusan
dari sisi-Nya.] (QS. Al-Maidah: 52)
Sampaikan
kabar gembira kepada malam hari bahwa sang fajar pasti datang mengusirnya dari
puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah. Kabarkan juga kepada orang yang
dilanda kesusahan bahwa, pertolongan akan datang secepat kelebatan cahaya-dan
kedipan mata. Kabarkan juga kepada orang yang ditindas bahwa kelembutan dan
dekapan hangat akan segera tiba.
Saat
Anda melihat hamparan padang sahara yang seolah memanjang tanpa batas,
ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun yang rimbun penuh hijau dedaunan.
Ketika Anda melihat seutas tali meregang kencang, ketahuilah bahwa, tali itu
akan segera putus. Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan
akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian. Kobaran
api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s.
Dan
itu, karena pertolongan Ilahi membuka "jendela" seraya berkata :
[Hai
api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.] (QS.
Al-Anbiya': 69)
Lautan
luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa a.s). Itu, tak lain
karena suara agung kala itu telah bertitah, [Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya, Rabb-ku besertaku, kelak
Dia akan memberi petunjuk
kepadaku.] (QS. Asy-Syu'ara:: 62)
Ketika
bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi Muhammad s.a.w. yang
ma'shum mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa Allah Yang Maha Tunggal dan
Maha Tinggi ada bersama mereka. Sehingga, rasa aman, tenteram dan tenang pun
datang menyelimuti Abu Bakar. Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas dan
pada kondisi yang (mungkin) sangat kelam, umumnya hanya akan merasakan
kesusahan, kesengsaraan, dan keputusasaan dalam hidup mereka. Itu, karena
mereka hanya menatap dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah mereka.
Oleh : DR Aid Al Qarni