★ janganbersedih68.blogspot.com
Allah tidak pernah mencabut sesuatu dari
Anda, kecuali Dia menggantinya dengan yang lebih baik. Tetapi, itu terjadi
apabila Anda bersabar dan tetap ridha dengan segala ketetapan-Nya.
"Barangsiapa Kuambil dua kekasihnya (matanya) tetap bersabar,
maka Aku akan mengganti kedua(mata)nya itu dengan surga." (Al-Hadits)
dan,
"Barangsiapa Kuambil orang yang dicintainya di dunia tetap
mengharapkan ridha(Ku), niscaya Aku akan menggantinya dengan surga." (Al-Hadits)
Yakni, barangsiapa kehilangan anaknya
tetap berusaha untuk bersabar, maka di alam keabadian kelak akan dibangunkan
untuknya sebuah Baitul Hamd (Istana
Pujaan). Maka, Anda tak usah terlalu bersedih dengan musibah yang menimpa Anda,
sebab yang menentukan semua itu adalah Dzat yang memiliki surga, balasan,
pengganti, dan ganjaran yang besar.
Para waliyullah yang pernah ditimpa
musibah, ujian dan cobaan akan mendapatkan penghormatan yang agung di surga
Firdaus. Itu tersirat dalam firman-Nya :
[Selamat
atasmu karena kesabaranmu. Maka, alangkah baiknya tempat kesudahan itu.] (QS. Ar-Ra'd :
24)
Betapapun, kita harus selalu melihat
dan yakin bahwa di balik musibah terdapat ganti dan balasan dari Allah yang
akan selalu berujung pada kebaikan kita. Dengan begitu, kita akan termasuk,
[Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempuma dan
rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.] (QS.
Al-Baqarah : 157)
Ini merupakan ucapan selamat bagi
orang-orang yang mendapat musibah dan kabar gembira bagi orang-orang yang
mendapat bencana. Umur dunia ini sangat pendek dan gudang kenikmatannya pun
sangat miskin. Adapun akhirat, lebih baik dan kekal. Sehingga, barangsiapa di dunia
mendapat musibah ia akan mendapat kesenangan di akhirat kelak, dan barangsiapa
hidup sengsara di dunia ia akan hidup bahagia di akhirat.
Lain halnya dengan mereka yang memang
lebih mencintai dunia, hanya mendambakan kenikmatan dunia saja, dan lebih
senang pada keindahan dunia. Hati mereka akan selalu gundah gulana, cemas tidak
mendapatkan kenikmatan dunia dan takut tidak nyaman hidupnya di dunia. Mereka
ini hanya menginginkan kenikmatan dunia saja, sehingga mereka selalu memandang
musibah sebagai petaka besar yang mematikan.
Mereka jugaakan memandang setiap cobaan
sebagai sesuatu yang gelap gulita selamanya. Ini adalah karena mereka selalu
memandang ke arah bawah telapak kakinya dan hanya mengagungkan dunia yang
sangat fana dan tak berharga ini. Wahai
orang-orang yang tertimpa musibah, sesungguhnya tak ada sesuatu pun yang hilang dari kalian.
Kalian justru beruntung, karena Allah
selalu menurunkan sesuatu kepada para
hamba-nya dengan "surat ketetapan" yang di sela-sela huruf kalimatnya terdapat suatu
kelembutan, empati,
pahala, ada balasan, dan juga pilihan. Maka dari itu, siapa saja yang tertimpa musibah yang hebat, ia harus
menghadapinya dengan sabar, mata yang jernih dan pola pikir yang panjang. Dengan begitu, ia
akan menyaksikan
bahwa buah manis dari musibah itu adalah:
[Lalu,
diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada
rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.] (QS. Al-Hadid :
13)
Dan sesungguhnya apa yang ada di sisi
Allah itu lebih baik, lebih abadi, lebih utama, dan lebih mulia. Wahai orang-orang yang tertimpa musibah, sesungguhnya tak ada sesuatu
pun yang hilang dari kalian. Kalian justru beruntung, karena Allah selalu
menurunkan sesuatu kepada para hamba-nya dengan "surat ketetapan"
yang di sela sela huruf kalimatnya terdapat suatu kelembutan, empati, pahala,
ada balasan, dan juga pilihan. Maka dari itu, siapa saja yang tertimpa musibah
yang hebat, ia harus menghadapinya dengan sabar, mata yang jernih dan pola
pikir yang panjang. Dengan begitu, ia akan menyaksikan bahwa buah manis dari
musibah itu adalah :
[Lalu,
diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada
rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.] (QS. Al-Hadid:
13)
Oleh : DR Aid Al Qarni